8.986 Warga Riau Terinfeksi HIV/AIDS 

Pekanbaru | Selasa, 28 November 2023 - 10:10 WIB

8.986 Warga Riau Terinfeksi HIV/AIDS 
Zainal Arifin (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, hingga September 2023, ditemukan 8.986 warga di Provinsi Riau terjangkit HIV/AIDS (ODHA). Di mana 3.890 orang di antaranya telah mencapai stadium AIDS.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin saat rapat Koordinasi Daerah Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau, Senin (27/11). Penemuan kasus HIV Provinsi Riau saat ini baru mencapai 81 persen dari 11.093 estimasi penyebaran HIV di Provinsi Riau.


Ia mengatakan, temuan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau mengarah kepada populasi umum, di mana jumlah terbesar berada di Kota Pekanbaru, dengan temuan kasus sebanyak 5.244 orang.

“Temuan kasus pada ibu rumah tangga menduduki ranking ketiga terbesar dan jika dikelompokkan ke dalam kelompok usia, maka temuan kasus HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok umur 25-45 tahun, usia ini merupakan usia produktif,” sebutnya.

Zainal mengatakan, temuan kasus pada homoseksual di 2023 ini lebih tinggi dibandingkan dengan temuan kasus AIDS akibat perilaku heteroseksual yakni 57:69 orang. 

“Hal ini perlu mendapatkan perhatian kita semua, khususnya dalam hal penyebaran HIV/AIDS baru,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa Pemerintah Provinsi Riau sudah melakukan upaya untuk menanggulangi HIV/AIDS. Hal ini dilakukan dengan ditetapkannya Perda Nomor 4 tahun 2006 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau.

“HIV/AIDS merupakan masalah sosial kemasyarakatan dan pembangunan, oleh karena itu upaya penanggulangan HIV/AIDS harus diintegrasikan ke dalam program pembangunan nasional provinsi dan kabupaten/kota,” katanya.(lim)melakukan upaya untuk menanggulangi HIV/AIDS. Hal ini dilakukan dengan ditetapkannya Perda Nomor 4 tahun 2006 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau.

“HIV/AIDS merupakan masalah sosial kemasyarakatan dan pembangunan, oleh karena itu upaya penanggulangan HIV/AIDS harus diintegrasikan ke dalam program pembangunan nasional provinsi dan kabupaten/kota,” katanya.(lim)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook